27 Agustus 2025
Quality Control di Industri Pangan
Quality Control di Industri Pangan
Quality Control: Proses yang dilakukan untuk memeriksa, mengukur, menguji, dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas mutu yang baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan dalam bisnis.
Tujuan Quality Control:
- Memastikan bahwa produk yang dirilis memenuhi standar yang telah ditentukan, seperti penampilan, aroma, bentuk, tekstur, dan rasa.
- Melakukan pemantauan terhadap proses, serta mencatat dokumentasi (form control, checklist, foto). Form control digunakan untuk merekam data, seperti pemantauan suhu.
- Melakukan penelusuran (traceability) jika terjadi ketidaksesuaian, serta mencari penyebab utama dan tindakan perbaikan. Berkoordinasi dengan departemen terkait, seperti produksi dan gudang.
3 HAL INTI DARI QC:
- Sampling: Pengambilan sampel untuk menguji kualitas produk secara keseluruhan.
- Check: Pemeriksaan untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas.
- Documentation: Pencatatan hasil pengujian dan pemeriksaan untuk jejak audit
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB QUALITY CONTROL (QC)
- QC Incoming. bertugas melakukan pemeriksaan bahan baku dan bahan pengemas untuk memastikan bahan tersebut diterima dalam kondisi yang baik dan sesuai standar tanpa ada ketidaksesuaian yang merusak mutu.
- Memiliki wewenang untuk memberikan identitas status release, hold, atau reject pada material
- Jika menemukan ketidaksesuaian (nonconformity), dapat mengambil langkah dengan mengkarantina material, melaporkannya kepada pemimpin/supervisor, dan mengajukan keluhan kepada pemasok melalui tim terkait.
- Jika terdapat persyaratan analisis laboratorium, maka QC Incoming akan mengirimkan sampel kepada tim laboratorium yang relevan (fisikokimia/mikrobiologi).
- Bekerja sama dengan bagian gudang bahan baku dan bahan pengemas
- QC Process/Inline. Bertugas melakukan pengecekan pada setiap tahap produksi hingga ke produk finished good, mencakup inspeksi parameter proses (suhu, waktu, tekanan, dll) dan inspeksi produk jadi (penutupan kemasan, kebocoran, berat, penampilan, kode produksi/tanggal kadaluarsa, dll).
- Menyiapkan sampel untuk tim laboratorium (fisikokimia, mikrobiologi, sensorik).
- Menghitung dan mencatat jumlah produk yang cacat selama proses produksi
- Memiliki wewenang untuk memberikan status identitas Release, Hold, atau Reject pada produk.
- Jika menemukan ketidaksesuaian (nonconformity), maka proses dihentikan, produk dikarantina, dan dilaporkan kepada supervisor/pemimpin.
- Mengisi Logbook sebagai dokumentasi semua kejadian dalam satu shift.
- Bekerja sama secara erat dengan tim produksi
QC Outgoing. Bertugas dalam pemeriksaan produk akhir ysebelum didistribusikan ke pasar, Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kendaraan pengangkut.
- Menghitung dan mencatat jumlah produk yang cacat sebelum pengiriman
- Memastikan produk yang dikirim hanya produk yang berstatus release
- Melaporkan jumlah produk cacat dan ketidaksesuaian yang terjadi kepada supervisor/pemimpin, mengkarantina produk cacat tersebut, dan memusnahkannya
- Bekerja sama secara erat dengan tim gudang produk jadi
QC ANALYST. bertugas melakukan pengujian laboratorium pada incoming raw materials, in-process samples, dan sampel finished goods sebelum didistribusikan.
- PHYSCHEM. Hasil analisa digunakan sebagai acuan keputusan release/monitoring. Pemeriksaan Laboratorium Psychem:
- Tekstur/kekerasan
- Warna
- pH
- Viskositas
- Kadar Air
- Kadar protein
- Kadar lemak
- Densitas, dll
- MICROBIOLOGY. Hasil analisa digunakan sebagai acuan keputusan release/monitoring. Pemeriksaan Laboratorium Microbiology:
- Angka Lempeng Total (Total Plate Count)
- Angka Kapang Khamir (Yeast and Mold)
- Coliform
- E.coli
- Salmonella sp. dll
- SENSORY. Bertujuan untuk memeriksa kualitas produk dan sebagai acuan release/monitoring produk. Jenis uji sensory: Uji rasa dasar (manis, asin, pahit, asa, umami), Uji sensori rutin sesuai standar parameter produk: visual, bentuk, rasa, aroma, tekstur, Uji segitiga, Uji duo-trio